Saturday, April 20, 2013

Seperti Apakah Foreplay Terbaik untuk Wanita?

Seperti Apakah Foreplay Terbaik untuk Wanita?
Seperti Apakah Foreplay Terbaik untuk Wanita?

Jakarta - Beberapa pria kurang memahami 'peta' tubuh pasangannya sehingga tidak maksimal saat melakukan foreplay. 'Pemanasan' yang tepat bisa membuat wanita terlubrikasi dengan baik. Seperti apa foreplay yang tepat untuk wanita?

Seksolog yang juga bergabung dalam Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), Dr Andri Wanananda, MS, menuturkan wanita bisa mendapat foreplay terbaik jika stimulasi yang diberikan oleh pasangan tepat pada bagian tubuh yang memang disukainya. "Tergantung ya, zona erotis mana yang dia sukai," papar Dr Andri saat berbincang dengan wolipop, Rabu (17/4/2013).

Bahkan jika zona erotis yang disentuh termasuk bagian paling sensitif untuk pasangannya, wanita bisa mengalami orgasme sebelum penetrasi. Maka dari itu, penting bagi pria memahami bagian tubuh mana saja yang menjadi favorit pasangan ketika foreplay. Hal ini juga dijelaskan oleh pria yang mengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta itu.

"Bisa saja dia waktu foreplay belum terjadi penetrasi dia mencapai orgasme kalau memang dirangsang pada zona erotis yang paling tepat di tubuhnya, paling peka paling sensitif," jelas Dr Andri yang juga tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dr Andri menyarankan agar Anda dan pasangan sebaiknya belajar saling terbuka mengenai harapan masing-masing. Perlu adanya komunikasi tentang hubungan seksual Anda berdua. Ia pun menjelaskan kalau hubungan seksual memiliki tiga kualitas yang perlu dipahami.

Pertama tentu fungsi reproduksi untuk memberikan keturunan. Kedua, seks dapat membangun hubungan cinta yang lebih harmonis. Terakhir merupakan fungsi rekreasi di mana Anda dan pasangan mendapat 'kebahagiaan' yang juga berguna untuk kesehatan tubuh karena mengeluarkan hormon endorfin. Hormon tersebut bisa meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh.

Namun pada kenyataannya, masih banyak pasangan yang berhubungan seks hanya untuk mendapatkan 'kebahagiaan' saja. Padahal sebenarnya yang terpenting fungsi nomor satu dan duanya.

"Sebab banyak orang cuma menikmati fase rekreaksinya saja maka sering menjurus ke hal-hal yang porno, nggak benar, jadi fungsi rekreasi (menjadi yang terakhir) idealnya," tutup Dr Andri.

Arina Yulistara - wolipop


(aln/eny)

No comments:

Post a Comment